Pafi Wondama Ingatkan RSUD Torey: Jauhi Politik
Wasior – Dalam kunjungannya ke RSUD Dr. A.H. Torey, Bupati Teluk Wondama menyampaikan pesan penting kepada seluruh tenaga medis dan petugas kesehatan agar senantiasa menjaga profesionalitas dan netralitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Bupati dalam forum koordinasi yang juga dihadiri perwakilan dari Badan Nasional Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI). Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya menjaga pelayanan kesehatan dari kepentingan politik.
“Petugas medis adalah garda terdepan pelayanan masyarakat. Jangan bawa politik ke dalam pelayanan publik. Rakyat butuh kepastian dan kenyamanan saat berobat, bukan drama politik,” tegas Bupati.
PAFI Dukung Netralitas Layanan Kesehatan
Badan Nasional PAFI yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan dukungan penuh atas imbauan Bupati. Ketua delegasi PAFI menyampaikan bahwa sikap netral dan profesional merupakan prinsip dasar etika profesi farmasi dan tenaga kesehatan.
PAFI menekankan bahwa seluruh anggotanya di wilayah Papua Barat, termasuk di RSUD Dr. A.H. Torey, harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan tidak terlibat dalam politik praktis, apalagi yang berpotensi mengganggu pelayanan.
“Kita kerja buat rakyat, bukan buat kepentingan politik. Pasien datang dengan harapan, bukan dengan warna partai,” ujar Ketua PAFI daerah.
Tantangan Layanan Kesehatan di Daerah
Dalam diskusi tersebut juga dibahas berbagai tantangan yang dihadapi tenaga medis di daerah seperti Teluk Wondama, mulai dari keterbatasan fasilitas, distribusi obat, hingga ketimpangan tenaga kesehatan. Namun Bupati dan PAFI menegaskan bahwa komitmen terhadap pelayanan harus tetap diutamakan.
“Kita boleh kurang alat, tapi jangan kurang semangat. Pelayanan kesehatan harus tetap prima,” ujar perwakilan PAFI.
Selain itu, para petugas medis juga menyampaikan keluhan mereka soal jam kerja yang panjang, insentif yang belum merata, dan kebutuhan pelatihan lanjutan. Semua masukan ini ditampung oleh pihak Pemkab dan PAFI untuk dijadikan bahan evaluasi dan penguatan sistem layanan.
Masyarakat Dukung Langkah Tegas Ini
Masyarakat pun menyambut positif arahan Bupati tersebut. Banyak warga yang merasa terganggu jika urusan kesehatan dicampur dengan urusan politik. “Kami ingin pelayanan yang adil, tanpa pandang latar belakang politik. Semua warga berhak disembuhkan dengan hati,” kata Ibu Ros, warga Wasior.
Pak Herman, seorang nelayan di Distrik Wasior, juga turut menyuarakan pendapatnya. “Udah susah cari uang buat berobat, masa masih harus ribet sama urusan politik segala? Udah ah, cukup petugas medis fokus aja sama pasien,” ujarnya santai namun penuh makna.
Edukasi dan Pelatihan Etika Profesi
PAFI juga mengusulkan agar rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Teluk Wondama rutin mengadakan pelatihan soal etika profesi dan netralitas pelayanan. Menurut mereka, kesadaran dan komitmen tidak cukup hanya disampaikan lewat pidato, tapi harus ditanamkan lewat proses berkelanjutan.
Dalam rencana strategisnya, PAFI Papua Barat akan meluncurkan program “Kesehatan Tanpa Warna” yang fokus pada edukasi netralitas bagi seluruh petugas kesehatan, mulai dari apoteker, perawat, hingga staf administrasi. Program ini diharapkan bisa jadi langkah konkret menjaga pelayanan tetap bersih dan profesional.
Sosok Bupati yang Lugas dan Tegas
Bupati Teluk Wondama sendiri memang dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan punya perhatian tinggi pada pelayanan publik. Gaya bicaranya yang lugas, kadang ceplas-ceplos tapi selalu tepat sasaran, membuat ia dihormati sekaligus disukai oleh masyarakat.
“Kalau pelayanan rumah sakit udah dicampur sama politik, yang rugi siapa? Rakyat kecil. Jadi saya nggak mau ada drama politik di ruang rawat inap,” katanya disambut tepuk tangan para tenaga medis yang hadir.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya tak akan segan memberi sanksi bagi petugas kesehatan yang kedapatan membawa-bawa urusan politik ke tempat kerja. “Kita kerja untuk masyarakat, bukan untuk kelompok. Itu prinsip dasar ASN dan tenaga kontrak daerah,” tegasnya.
Harapan ke Depan
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen bersama antara pemerintah daerah dan tenaga kesehatan untuk menciptakan sistem layanan yang bersih, netral, dan berintegritas. PAFI menyatakan siap membantu dalam pelatihan, sosialisasi etika profesi, dan penguatan kapasitas tenaga farmasi di wilayah tersebut.
Dengan komitmen bersama dan semangat pelayanan yang murni, harapannya RSUD Dr. A.H. Torey dan fasilitas kesehatan lainnya bisa menjadi contoh bagaimana pelayanan kesehatan dijalankan tanpa embel-embel kepentingan lain selain kepentingan masyarakat.
Kesimpulan: Fokus ke Rakyat, Bukan Kepentingan
Dari hasil pertemuan ini, kita bisa lihat betapa pentingnya menjaga netralitas dalam dunia kesehatan. Masyarakat berharap rumah sakit menjadi tempat yang aman, nyaman, dan bersih dari segala bentuk kepentingan yang bisa mengganggu pelayanan.
Bupati Teluk Wondama dan Badan Nasional PAFI memberi contoh bahwa kolaborasi antara pemerintah dan organisasi profesi bisa menciptakan perubahan positif. Langkah ini patut diapresiasi dan ditiru oleh daerah lain di Indonesia.
Di tengah dinamika politik yang makin panas menjelang tahun-tahun politik, suara dari Wasior ini menjadi pengingat bahwa urusan kesehatan bukan tempatnya main politik. Fokus pada rakyat, kerja dari hati, dan jaga integritas—itulah pesan utama yang perlu terus digaungkan.
1 comment